Vedasebenarnya (kemungkinan) kitab yang berasal dari nabi Ibrahim atau dengan kata lain kisah serta ajaran nabi Ibrahim tersebar dalam berbagai kitab suci antara lain ke Veda, Avesta (Zoroaster), Bible (Khususnya Kitab Kejadian) dan Al-Quran (sebagai Kitab Penutup). Banyak sarjana menegaskan bahwa Zoroaster adalah pendiri Imamat Majusi
NABI IBRAHIM, BRAHMAN, DAN BRAHMA Oleh Deden Muhammad Makhyaruddin Dalam salah satu kitab yang menjadi referensi wajib di pesantren tradisional, Kasyifah al-Saja Syarh Safinah al-Naja karya Syeikh Nawawi bin Umar al-Banteni w. 1316 H. halaman 10, ditemukan riwayat yang bersambung kepada Rasulullah Saw melalui Abu Dzar al-Gifari w. 32 H. tentang naskah kitab suci yang diberikan kepada Nabi Ibrahim shuhuf. Bahwa seluruh isinya berupa amtsal sloka-sloka. Ini mirip dengan kitab Weda Sruti yang berisi sloka-sloka. Dalam riwayat lain, Shuhuf Nabi Ibrahim berjumlah 10. Ini sesuai dengan Rg Weda kompilasi yang terdiri dari 10 Mandala. Saya “curiga” yang disebut Brahman Yang Mahaesa dalam Weda adalah Nabi Ibrahim. Namun yang terjadi pada pengikut Weda adalah seperti pemahaman dan keyakinan Nashrani yang menuhankan Nabi Isa. Ini karena, kata Muqatil bin Sulaiman w. 150 H., shuhuf yang asli sudah diangkat. Kedua riwayat di atas meski belum diketahui jelas status kesahihannya, saya melihat, pada masa lalu, sudah ada upaya dari para ulama untuk mempertemukan Weda dengan Shuhuf Ibrahim. Dalam kitab al-Milal wa al-Nihal, misalnya, ada dugaan Barahimah agama Hindu adalah agama pengikut Nabi Ibrahim. Kajiannya tak banyak, karena terlanjur disimpulkan mereka dikenal menolak kenabian. Tampaknya hal ini karena para ulama dahulu di Arab masih kekurangan referensi tentang Weda dan Hindu. Agama Weda, dalam perkembangannya, bermetamorposis menjadi Agama Budha kemudian Hindu. Dari kedua Agama tersebut yang disebut-sebut sebagai perwujudan yang lebih mirip dengan Agama Weda adalah yang datang belakangan, yaitu Hindu. Dalam kayakinan Hindu, Brahman menampilkan dirinya dalam tiga wujud dewa. Disebut Trimurti. Yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Mereka memiliki sifat dewa dan sifat manusia. Mereka diperanakan, beristri, dan beranak. Umat Hindu tidak sepaham dalam menentukan mana dari ketiganya yang tertinggi, atau perwujudan inti dari Brahman. Mayoritas menyebut Brahma tertinggi. Tapi ada yang menyebut Wisnu. Trimurti lahir dengan mengangkat Brahman sebagai Tuhan yang benar-benar Tuhan esa. Adapun yang mempunyai sisi manusia bukanlah Brahman, tapi Brahma bersama Wisnu dan Siwa. Yakni, dengan kata lain, dalam kepercayaan mereka, Nabi Ibrahim sebagai Tuhan menjadi disebut Brahman, dan sebagai yang berunsur manusia menjadi disebut Brahma. Brahma, dalam mitologi Hindu, tak dinamakan Brahma kecuali karena merupakan cikal bakal penciptaan. Ia kemudian disebut dewa pencipta alam. Brahma pun identik dengan api Agni. Ini mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang tak dipisahkan dari perjalanan dakwahnya yang pernah dibakar api. Brahma juga menikah dengan seorang dewi yang bernama Saraswati. Ini mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang menikah dengan Sarah Sarah-swati. Dari segi nama, selain mirip dengan Brahman, Brahma juga sangat mirip dengan makna etimologi Ibrahim. Dalam bahasa Suryani berasal dari “aburaham” أَبُو رَهَام artinya jumhur, mayoritas, induk, cikal bakal dan muara segala kebaikan. Berasal dari bahasa Arab “abun rahimun” أَبٌ رَحِيمٌ. Artinya ayah yang penyayang. Ada yang mengatakan dari bahasa Kurdi, Bar/بَر saudara dan Ham/هَم batu yang identik dengan tradisi memahat batu untuk dijadikan berhala. Dan tradisi ini pesat di India. Kebanyakan orang hanya mengetahui satu varian bacaan kata ibrahim, padahal dalam bahasa Arab bisa dibaca dengan 7 varian bacaan, bahkan salah satunya ada yang dinyatakan sah sebagai bagian varian bacaan qiraat yang diterima secara bergelombang mutawatirah dari Rasulullah Saw, seperti qiraat di negeri Syam, yaitu qiraat Ibnu Amir w. 118 H. dari Abu Musa al-Asy’ari w. 44 H., melalui rawi Ibnu Dzakwan w. 242 H.. Varian tersebut adalah 1. Ibraahiim إِبْرَاهِيم. Bacaan qiraat jumhur 2. Ibraahaam إِبْرَاهَام. Bacaan Abi Musa al-Asy’ari w. 44 H. dan Abdullah bin Zubair w. 73 H. 3. Ibraahim إِبْرَاهِم. Bacaan Malik bin Dinar w. 127 H. 4. Ibraaham إِبْرَاهَم. Bacaan Abdurrahman bin Abu Bakrah w. 96 H. 5. Ibraahum إِبْرَاهُم 6. Ibraham إِبْرَهَم 7. Ibrahim إِبْرَهِم. Bacaan Abu Raja al-Atharidi w. 107 H. 8. Ibraahuum إِبْرَاهُوم. Bentuk jamak dari kata ibrahim adalah abaarih أَبَارِه, baraahim بَرَاهِم, abaarihah أَبَارِهَة, baraahimah بَرَاهِمَة, baraah بَرَاه. Dan tashghirnya adalah buraih بُرَيه. Demikian varian bacaan nama Ibrahim, sangat mirip dengan Brahman dan Brahma. Wallahu A’lam Sadeng, 6 Desember 2015 Visited 621 times, 1 visits today
DewaBulan atau Sin merupakan salah satu berhala yang paling penting. Bintang, bulan, dan matahari menjadi objek utama penyembahan. Karenanya, astronomi merupakan ilmu yang sangat penting. Nama Ibrahim juga diabadikan menjadi nama sebuah surat dalam Alquran, yaitu surat ke-14. Ibrahim adalah Bapak Para Nabi, Abulanbiya, karena sebanyak 19
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Telah banyak kalangan yang berpendapat sama bahwa sebutan "brahma" berasal dari nama "Abraham" atau Ibrahim. Misalnya yang disampaikan Anna Bonus Kingsford, seorang Theosophist Inggris pada tahun 1880-an"Abraham , atau Brahma , ...mereka adalah satu, dan kata yang sama, dan menunjukkan satu doktrin yang sama" [Anna Bonus Kingsford The Perfect Way Or, The Finding of Christ, 1882; 2011 259] Abdul HAQ Vidyarthi Maulana 1888 - 1977, seorang sarjana agama-agama besar dunia yang menyandang titel "The Vidyarthi" karena pengetahuannya yang luas tentang Veda Hindu, berpendapat bahwa Brahma dan Abraham adalah dua nama dari satu orang yang sama. Dan masih sangat banyak lagi para Ilmuwan yang berpendapat sama, bahwa Brahma adalah Abraham atau Ibrahim.***Fakta yang kita alami hari ini adalah bahwa, kita banyak bertengkar tentang agama oleh karena sejarah yang tidak tuntas digali para pendahulu. Entah itu karena disengaja atau mencatat, kitab weda paling kuno muncul di wilayah India utara, yang merupakan wilayah perlintasan Ibrahim dan keturunan-keturunannya dari teluk benggala tempat hijrah mereka ketika bencana kekeringan yg parah melanda menuju wilayah timur tengah. Baca pembahasan saya dalam beberapa artikel di bawah ini yang merupakan seri pembahasan saya tentang jejak Nabi Ibrahim di kawasan Benggala sebagai wilayah tempat hijrahnya ketika bencana kekeringan yang sangat parah melanda sebagian besar wilayah di bumi"Siang River" Sungai Siang Nama lain Sungai Brahmaputra, Bukti Kaum Madyan Berasal dari Kawasan Benggala"Meghalaya" Sisi Paling Bersejarah di Bumi yang Jarang Diketahui dan Sebagai Wilayah Tujuan Hijrah Nabi Ibrahim di Masa KunoTemuan Jejak Migrasi Nabi Ibrahim 4200-an Tahun Lalu [update]Ini Bencana di Masa Nabi Ibrahim yang Berdampak Global dan Meruntuhkan Banyak PeradabanHal yang sama dinyatakan pula oleh sebagian besar sarjana yang percaya bahwa Hinduisme dimulai antara 2300 SM dan 1500 SM di Lembah Indus, dekat Pakistan modern. Lembah Indus sumber 1 2 3 4 5 Lihat Sosbud Selengkapnya Nabi Ibrahim as adalah Dewa Brahma". Berikut pendapat yang pro dengan pernyataan tersebut, 1. Baik Nabi Ibrahim as dan Dewa / Bathara Brahma adalah dikenal sebagai simbol Tentang Ke Esaan Tuhan. 2. Nabi Ibrahim as dan Dewa Brahma memiliki kemiripan (yang dimaksud adalah kemiripan pada segi homofon dan homonim) dalam nama mereka berdua. 3.
Aswatama anak seorang Brahmana yang bernama Pendeta Drona, yang menjadi gurunya pangeran Kuru Pandawa dan Korawa. Aswatama beribukan Dewi krepi, yang menurut legendanya adalah jelmaan Bidadari Wilotama. Diberi nama Aswatama karena bentuk telapak kaki nya mirip telapak kaki kuda tidak punya jari-jari kaki, dan berambut seperti rambut kuda. hal ini dikarenakan, ketika awal mengandung dirinya, Konon Dewi Krepi/Wilotama sedang beralih rupa menjadi Kuda Sembrani dalam upaya menolong Bambang Kumbayana nama Resi Drona sewaktu muda, menyeberangi lautan. Dalam dunia wayang Aswatama dikenali dengan ciri-ciri bermata kedondongan putih, berhidung mancung serba lengkap, berketu udeng dengan garuda membelakang, bersunting kembang kluwih panjang, berkalung putran berbentuk bulan sabit, bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain, tetapi tidak bercelana panjang dan bentuk telapak kakinya seperti telapak kaki kuda tidak punya jari-jari kaki dan bersurai Aswatama memiliki sifat pemberani, cerdik dan pandai mempergunakan segala macam senjata. Aswatama belajar ilmu perang bersama para pangeran Kuru di bawah bimbingan ayahnya sendiri yaitu Resi Drona. Ia memiliki keterampilan dalam ilmu perang, terutama mempergunakan sejata panah dan kemampuannya hampir sama dengan Arjuna. Ia mendapat pusaka yang sangat sakti dari ayahnya bernama Cundamanik. Ia juga merupakan salah satu dari tujuh Ciranjiwin, yaitu manusia berumur panjang. Saat perang Bharatayudha berakhir, hanya ia bersama Kertawarma dan Krepa yang bertahan hidup. Oleh karena dipenuhi dendam atas kematian ayahnya, ia menyerbu kemah Pandawa saat tengah malam dan melakukan pembantaian membabi buta dan penyerbuan itu dilakukan setelah perang diumumkan berakhir. Pada perang Bharatayuddha, Pandito Dronacarya, ayah Aswatama gugur karena siasat para Pandawa. Mereka sengaja membunuh gajah yang bernama Hestitama, agar Begawan Drona menjadi kehilangan semangat hidup Resi Drona mengira yang tewas adalah Aswatama puteranya. Untuk membalas dendam atas kematian ayahnya, Setelah perang Bharatayudha berakhir, Aswatama menyelundup ke dalam istana Hastinapura. Ia berhasil membunuh Drestadyumna Pembunuh ayahnya, Pancalawa anak-anak Drupadi, dan Srikandi. Setelah membunuh kelima anak Drupadi dan ksatriya lainnya, Aswatama berlindung kepertapaan Maharsi Byasa/Wiyasa di jawa disebut Abiyoso. Pandawa memburu dan terjadilah pertarungan antara Arjuna dan Aswatama. Dalam pertarungan itu, Aswatama memanggil senjata “Brahmasta” begitu juga dengan Arjuna, takut akan kehancuran dunia, Maharsi Wiyasa Bhagawan Abiyasa meminta keduanya agar segera menarik senjatanya kembali. Arjuna berhasil melakukannya, tetapi Aswatama kurang pandai menguasai senjata itu sehingga tidak bisa menariknya. Ia kemudian diberi pilihan agar senjata itu menyerang target lain untuk dihancurkan. Masih dengan penuh rasa dendamnya, Aswatama mengarahkan senjata itu ke rahim Utari, menantu Arjuna, istri Abimanyu. Senjata itu membakar janin dalam kandungan Utari, Namun Kresna berhasil menghidupkan kembali janin yang dikandung Utari. Oleh Sri Krisna dikatakan bahwaAswatama akan kena karma akibat perbuatannya. Aswatama tersadar dari perbuatan khilafnya, Aswatama menyerahkan batu permata berharga Manik yang terletak di dahinya kepada Sri Krisna, yaitu permata yang membuatnya tidak takut terhadap segala senjata, penyakit, atau rasa lapar, dan membuatnya tak takut terhadap para Dewa,Danawa, dan Naga. Aswatama mohon supaya tidak dikutuk oleh Sri Krisna, tetapi Sri Krisna mengatakan bahwa itu bukan kutukan melainkan buah karma atas apa yang telah dilakukan selama hidupnya. Atas perlindungan dan jaminan Bhagawan Abiyoso, Aswatama diampuni. Aswatama kemudian melakukan penebusan dosa mengembara kearah barat ditanah padang nan tandus di gurun pasir disemenanjung Arvasthan dan hidup selama 1000 tahun sebagai pertapa yang mengembara. Aswatama bukan brahmana lagi, meskipun beliau keturunan Brahmana atau berasal dari Brahmana. Aswatama anak Brahmana Bhagawan Dronacarya, selama hidupnya sampai perang Bharatayudha berakhir memilih hidup sebagai Ksatriya membela pihak Kurawa dalam perang di Kuruksetra tahun 3138 SM. Setelah tersadar dari kekhilafan, atas jaminan dan bimbingan Maharesi Wiyasa, kemudian melakukan penebusan dosa, pergi dari Hastina pura menuju kerah barat. Ditempatnya yang baru Aswatama menjalani hidup sebagai seorang pertapa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha pengasih lagi maha Pengampun. Aswatama mengasingkan diri di suatu tempat yang masih asing. Penduduk setempat menyebut Aswatama sebagai orang KAURA/KURU/KORA. Kata WA dalam bahasa sansekerta berarti keturunan, seperti Pandawa, artinya keturunan Pandu dan Kaurawa berari keturunan Kuru/Kaura. Bahasa yang dipakai oleh Aswatama bahasa-nya orang Kuru/Kaura/Kora/KAURAN, yang oleh penduduk setempat disebut bahasa dari seberang atau bahasa asing HEBREW. Aswatama bagi orang setempat disebut orang Asing =muhajirin Di tempat pengasingannya Aswatama kembali menjalani hidup sebagai seorang Brahmana. dan mendirikan Kuil pemujaan didaerah yang sangat kering, tandus dan panas, Daerah itu Ibaratnya seperti Padang Pagangsaran di lintasan Sorga dan Neraka di kadewatan sana. Di tempatnya yang baru Aswatama mengasingkan diri melakukan penebusan dosa, dia bisa hidup tenteram beranak pianak di sana. Meskipun diawal-awal pengasingan dirinya berbagai macam cobaan dihadapi-nya dengan tabah. NABI ABRAHAM atau NABI IBRAHIM Abraham Pergi dari Negerinya karena mau di bakar oleh kaumnya. Orang tuanya penjual patung berhala perlu diteliti lagi apakah Orang tua biologisnya atau orang tua angkatnya. Istri yang selalu menemaninya dipengasingan bernama Sarah , disertai keponakannya bernama Nabi Lut, Abraham berumur panjang konon sampai1000 tahun, mendirikan Ka’abah meninggalkan jejak kaki di Ka’abah, meninggalkan batu hitam Hajar Aswad. Menurut ceritera orang, bahasa yang digunakan oleh Nabi Ibrahim adalah bahasa Hebrew yang artinya seberang. Pendudk asli arab menyebut Nabi Ibrahim sebagai orang KAURUN = Muhajirin yang artinya Emigran, yaitu orang yang meninggalkan negerinya. Masjid Baittullah disebut juga Masjidil Harram, dan sangat populer disebut Ka’abah. Para jemaah melakukan tawaup 7 kali mengelilingi Ka’abah, melempar jumrah, mengambil air zam-zam IBRAHIM = ABRAHAM = ASWATAMA ??? Apa ya…..? ABRAHM dalam bahasa sansekerta artinya dari Brahma atau bisa juga berarti Bukan Brahmana lagi atau Mantan Brahmana atau keturunan Brahmana tetapi tidak melaksanakan kewajiban sebagai Brahmana. Abrahm mungkin julukan untuk Aswattama, ini hanya mungkin lhoh, karena Aswatama tidak melaksanakan kewajibannya sebagai Brahmana dan memilih hidup sebagai Ksatriya sebagai prajurit di Hastinapura. Makanya orang menyebut Aswataama dengan sebutan ABRAHM. Atau mungkin juga Aswatama saat itu telah total menjadi Brahmana kembali, sehingga dipanggil Brahmana, atau Brahmin, tetapi karena di-eja dalam bahasa arab atau lidah bahasa Arab kata Brahmana atau Brahmin menjadi Abraham atau Ibrahim. he..he ini hanya mengira…ngira saja. perlu pembuktian ilmiah yaaaa. Beberapa kesamaan yang mendukung sehingga banyak yang berpendapat bahwa Aswatama=Abraham/Ibrahim 1. Nama Sarah adalah mirip nama Saraswati,sakti/kekuatan dewa brahma, nama Abrahm artinya dari Brahma, sehingga sangat wajar kalau istrinya disebut saras dari kata Saraswati. 2. Nabi Lut, keponakan Nabi Abrahm mirip dengan nama Lottama, kerabat dari Aswatama yang memakai nama legenda leluhurnya Bidadari Nilottama/Wilottama, seperti diketahui dalam perang di Kurusetra selain Aswatama yang masih hidup, adalah Kertawarma dan paman Aswatama yaitu Kripacarya semuanya meninggalkan Hastinapura melakukan penebusan dosa menjadi pertapa. Hal ini juga dilakukan oleh Kelima Pandawa setelah menyerahkan tahta kepada Parikesit th 3102 SM menurut perhitungan kalender masehi tepat tanggal 18 februari th 3102 SM, kelima pandawa pergi meninggalkan Istana Hastinapura menuju Puncak Gunung Himalaya melakukan penebusan Dosa. 3. Aswatama selalu mengenakan kalung dengan liontin berbentuk Bulan Sabit. Bulan Sabit merupakan hiasan pengikat rambut Dewa Siwa. Saat ini Bulan sabit merupakan lambang Negara di hampir diseluruh negara Arab. 4. Para Ilmuwan mesti secara transparan meneliti tapak kaki Nabi Ibrahim yang tersimpan di Mekah. apakah ada gambaran jari-jari nya layaknya kaki manusia normal apa tidak ?, Karena telapak kaki Aswatama tidak ada jari-jarinya. Telapak kaki Aswatama dempet seperti kaki kuda. Kalau ada jari kakinya berarti itu bukan tapak kaki Aswatama. Artinya Aswatama tidak sama dengan Ibrahim seperti yang diklaim selama ini. 5. Di dahi-nya Aswatama terdapat Manik/batu permata yang oleh Sri Krisna kesaktian batu tersebut dicabut dan dilepaskan dari dahi-nya Aswatama. Meski sudah tidak bertuah lagi batu tersebut merupakan hadiah dari ibunya bidadari Nilottama, sehingga kemanapun beliau pergi selalu dibawanya. Kemungkinan batu permata/manik tersebut = Hajar Aswad. Dulunya batu itu berwarna merah menyala seperti mirah delima dan berupa perhiasan kecil di dahi, tetapi karena tuahnya sudah dicabut, batu tersebut berubah dan lama-kelamaan menjadi Hitam. Namun hal ini perlu diteliti kembali karena ukuran dari batu yang tertempel di dahi dengan Hajar Aswad. Sejauh catatan sejarah, ada bukti yang menunjukkan bahwa kabah tersebut sebagai candi Hindu dan batu hitam sebagai tempat shiv lingga. Diceritakan Ada seorang raja Tamil yang besar dengan nama cheraman nayanar. Dia adalah pemuja Siwa yang agung. Dia memutuskan untuk mencatat semua kuil Siwa di dunia. Jadi, dia pergi ke semua kuil shiva dan mencatatnya. Dalam pencariannya untuk mendata kuil shiv, dia pergi ke Indonesia, Malaysia, Arabia, Asia Tengah dan India untuk merekam semua kuil shiv di sana. Demikian juga, dia mengunjungi Mekah dan dia telah meriwayatkan pertemuannya dengan nabi mohammed. Sesuai dengan perjanjiannya dia berkewajiban untuk membangun masjid pertama di India selatan. Akhirnya, dia meninggal dalam perjalanan untuk mendaki kailash. Dia telah mencatat semua pertemuannya dengan kuil Siwa dalam lagu nayanar. Orang orang Tamil menggunakan lagu-lagu ini untuk memuja Shiva. Selain itu, ada lagi lempeng tembaga dari zaman raja besar vikramaditya yang menjelaskan Mekah berada di bawah kendalinya. Ia juga mengatakan, dia adalah pemuja Siwa yang hebat dan ini menjelaskan bagaimana dia membangun sebuah kuil besar di Mekah. Pelat tembaga ini saat ini tersedia di Turki agar publik dapat melihat. 6. Tradisi yang dilakukan oleh Ibrahim sama dengan kebiasaan yang dilakukan oleh penduduk di Bharatawarsa, yaitu melakukan Pradaksina mengelilingi tempat Suci sebanyak 7 kali, Dalam kisah Ganesa dan Kartekiya, Dewa Siwa menguji kedua putranya untuk mengelilingi Dunia, Ganesa sangat cerdik, hanya berkeliling 7 kali disekitar Dewa Siwa, sementara Kartekya keliling Dunia, Dan Ganesa ada dipihak yang benar karena Siwa adalah pusatnya alam semesta. Jadi mengelilingi Siwalinggam atau tempat suci sebagai perujudan stananya pusat dunia sangat umum dilakukan oleh Umat Hindu baik di India maupun di Indonesia. Praktek mengambil 7 langkah yang dikenal sebagai Saptapadi diasosiasikan dengan upacara perkawinan Hindu dan pemujaan api. Upacara puncak dalam perkawinan Hindu yang menggabungkan pasangan pengantin mengelilingi api suci sebanyak empat kali tapi kemudian disalah artikan oleh nenek moyangnya Muhammad menjadi 7 kali. Mengingat “Makha” atau Mekah itu artinya API. Ketujuh tawaf itu membuktikan bahwa Mekah dahulunya dibangun sebagai pusat pemujaan Dewa Api. 7. Suku bangsanya Ibrahim disebut suku Kuraisi/Quraisi; sangat mirip dengan kata Kururesi, yaitu seorang Kuru yang menjadi pendeta/resi/brahmana. Dalam kamus bahasa sansekerta ada kata Kuruksetra = tempat peperangan bangsa Kuru, Kurawa=keturunan Kuru, Kururesi=seorang resi dari Kuru=Brahmana dari Kuru=Pendeta dari Kuru. 8. Masjid Baitulah disebut juga Masdijil Harram, kata Harram mirip dengan kata HAIRAM atau HARERAM, Japamantra yang selalu dilantunkan oleh Umat Hindu sekte Waisnawa HAIRAM….HAIRAM …HARERAM….HARERAM….atau HARIRAM…HARIRAM 9. Ciri lainya bahwa Ibrahim membawa tradisi Hindustan adalah kebiasaan kaum Kuarisi bertahanut/bermeditasi/bertafakur di tempat sepi seperti di Goa-Goa atau di Hutan-hutan, karena di timur tengah tidak ada hutan maka Goa adalah pilihan yang paling tepat. 10. Nabi Muhamad sebelum menerima Wahyu, juga punya kebiasaan bermeditasi/bertahanut/bertafakur di Goa. Tempat yang menjadi kebiasaan Nabi Muhamad bertahanut/bermeditasi adalah GOA HIRA. 11. Kata KAURUN mirip dengan KAURU yaitu asal Aswatama dan tempat Aswatama menjadi Prajurit perang di pihak KAURAWA. 12. Dalam melaksanakan ritual tersebut para penyembah berhala memakai pakaian yang disebut Ihram yang dipakai untuk menutup tubuh dengan dua helai kain putih yang tidak dijahit, di mana sehelai diselubungkan di sekeliling bahu dan yang sehelai lagi diselubungkan di sekeliling pinggang. Sedangkan kepala, kedua belah tangan dan kaki tidak boleh tertutup. Pakaian ini jelas sekali adalah pakaian umat Hindu kuno dalam berziarah ke kuil mereka. Penggunaan pakaian tersebut dimaksudkan agar mereka datang dalam dalam keadaan putih bersih. 13. Mengenai Arab Arabia itu adalah kata singkatan. Kata aslinya yang bahkan masih digunakan saat ini adalah Arbashtan, asal katanya adalah Arvasthan. Seperti dalam bahasa Sang-Sakerta, huruf “V” diganti jadi huruf “B” seperti pada kata devata menjadi debata kemudiana menjadi dewata. Arva dalam bahasa Sangsakerta berarti “kuda”. Arvasthan berarti “Tanah Kuda”, dan kita tahu bahwa Arabia memang terkenal akan kuda2nya. 14. Pusat ibadah yakni Mekah juga berasal dari bahasa Sangsakerta. Kata Makha dalam bahasa Sangsakerta berarti “api persembahan”. Karena penyembahan terhadap “Api Veda” dilakukan di seluruh daerah Asia Barat di jaman pra-Islam, dengan demikian Makha itu merupakan tempat yang memiliki kuil untuk menyembah api. 15. Naskah Raja Vikramaditya yang ditemukan di dalam Kaba di Mekah merupakan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa Jazirah Arabia merupakan bagian dari Kekaisaran India dimasa lalu, dan dia yang sangat menjunjung tinggi Dewa Shiva lalu membangun kuil Shiva yang bernama Kaba. Naskah penting Vikramaditya ditemukan tertulis pada sebuah cawan emas di dalam Kaba di Mekah, dan tulisan ini dicantumkan di halaman 315 dari buku yang berjudul `Sayar-ul-Okul’ yang disimpan di perpustakaan Makhtabe-Sultania di Istanbul, Turki. KESIMPULAN Perlu ada penelitian lebih lanjut, dengan melepaskan diri dari keterikatan terhadap Agama tertentu atau keyakinan tertentu, dan murni ilmiah untuk membuktikan bahwa Nabi Ibrahim adalah Aswatama yang pergi meninggalkan negerinya karena terkoyak perang saudara. Sumber Referensi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Akhirakhir ini banyak sekali milis maupun forum diskusi di internet yang mengklaim bahwa Nabi Muhammad adalah Kalki Awatara. Sebenarnya itu salah besar. Dewa BRAHma - iBRAHim - aBRAHam -> berjenggot putih. Istri BRAHMA Dewi SARAswati - SARA - SARAH. Penelitian dari peninggalan2 Hindu agama tertua di dunia. Udah baca kabah bekas kuil hindu.
Pertamatama Sanghyang Ismaya menciptakan Dewa Brahma, sembarang nulis bisa2 orng yg baca ini nnti percaya dan dapat dosa karena adalah nabi pertama dan hawa adalah istri nabi adam..hawa melahirkan 2 anak doang bu namanya jga bukan sanghyang sys.. KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
\n \n\ndewa brahma adalah nabi ibrahim
DewaBrahma Adalah Nabi Ibrahim Cek Fakta Berikut Oktober 21, 2020. Share This. Facebook Twitter Google+. Tidak ada komentar. Langganan: Posting Komentar ( Atom
Beberapafakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya : 1. Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara, sementara Brahma pasangannya bernama Saraswati. 2. Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama Ismail, sementara Brahma terhadap anak sulungnya yang bernama Atharva Brahmaadalah Nabi Ibrahim AS? Terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada. Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana
\n\n \n dewa brahma adalah nabi ibrahim
BataraBrahma adalah Nabi Ibrahim AS. Gene D. Matlock, B.A, sarjana sastra. Dalam Sejarah tentang Yahudi, sarjana Yahudi dan teolog Flavius Josephus (37-100 AD), menulis bahwa filsuf Yunani Aristoteles telah berkata: " ini Yahudi berasal dari filsuf India, mereka yang ditunjuk oleh Calani Indian . " (Buku I: 22.)
dewaadalah ciptaan Tuhan seakan-akan dewa-dewa itu terpisah dengan . yaitu Dewa terdiri dari Brahma, Wisnu, dan Siwa. Mereka -utamanya 25 Rasul- termasuk di dalamnya adalah Nabi Muhammad . SanghyangWenang adalah nama seorang dewa senior dalam tradisi pewayangan Jawa. Ia dianggap sebagai leluhur Batara Guru, pemimpin Kahyangan Suralaya. - Brahma adalah Nabi Ibrahim Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.

DidalamAgama Hindu dikenal dewa-dewa yang memiliki kekuatan luarbiasa, antara lain: Dewa Agni (Api), Dewa Bayu ( Angin), Dewa Candra ( Bulan), Dewa Indera (Perang), Dewa Brahma (Pencipta), Dewa Wisnu (Pemelihara) dan Dewa Siwa (Perusak). Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa adalah Dewa tertinggi yang disebut "Tri Murti".

Telapakkaki Nabi Ibrahim yang konon disimpan di masjidil haram adalah telapak kakinya Aswatama (perliu pembuktian karena telapak kaki Aswatama tidak ada jari-jari kakinya) Sangat wajar kalau Aswatama menamai istrinya saras karena aswatama mengaku keturunan dewa Brahma. dengan silsilah sbb : Dewa brahma-Angira-Brihaspati-Baradwsaja-Rsi Drona
v0Bm5J.